Rampungkan Film Dokumenter Maestro Pelestari Aksara Lontarak, Tim Pammuntuli Baji Lakukan Take Gambar Di Beberapa Lokasi Di Kota Makassar
Take Gambar Bersama Prof Kembong Daeng Dan Dr Asis Nojeng |
Takalarterkini.com, - Makassar. Kamis, 21 Maret 2024. Perkumpulan Pemuda Panrannuangku Peduli Film Seni Budaya dan Sejarah Indonesia (Pammuntuli Baji) kembali gelar take gambar di hari kedua dan di 2 kampus berbeda.
Perkumpulan Pemuda Panrannuangku Peduli Film Seni Budaya dan Sejarah Indonesia (Pammuntuli Baji) kembali mendapat kepercayaan dari Direktorat Jenderal Kebudayaan, LPDP, Dana Indonesiana untuk mengelola dana hibah kebudayaan pada kategori Dokumentasi Karya Pengetahuan Maestro (DKPM).
Take Gambar Lokasi Pertama Di Kediaman Prof Aminuddin Salle Karaeng Patoto |
Take gambar pertama berlangsung di kampus Universitas Negeri Makassar tepatnya di Fakultas Bahasa dan Sastra, guru besar Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Prof Kembong Daeng menjadi salah satu narasumber bersama dosen Dr Azis Nojeng dalam take video dokumenter Aminuddin Salle sebagai Maestro Pelestari Aksara Lontarak Makassar.
"Semoga kegiatan ini bermanfaat dalam pelestarian bahasa Makassar, khususnya Aksara Lontarak agar tetap ada di masa yang akan datang", harap Prof Kembong Daeng.
Wawancara Lokasi Ketiga Bersama Dr Buyung |
Hal senada disampaikan oleh Ketua Badan Pelestari Bahasa Daerah (HPBD) Sulsel mengatakan bahwa "Bahasa Makassar tentu menjadi kebanggaan dan ciri khas orang suku Makassar, olehnya bahasa Makassar ini harus tetap dilestarikan sebagai bentuk identitas diri sebagai orang Makassar", ujar Dr Azis Nojeng.
Setelah panitia DKPM Pammuntuli Baji dan kru film berada di Universitas Negeri Makassar sekitar 4 jam, maka tim langsung bergeser ke kampus Universitas Muhammadiyah Makassar untuk melakukan hal serupa terhadap salah satu dosen Fakultas Ekonomi Bisnis Dr Buyung yang merupakan putra sulung Aminuddin Salle.
Terakhir putra sulung mantan guru besar Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin itu mengemukakan bahwa kami berharap kegiatan ini menjadi penopang bahasa Makassar sebagai bahasa dari orang-orangnya yang mendunia sejak beberapa abad silam", tutup Dr Buyung. AJM/RedTT.
Penulis: MAM
Komentar
Posting Komentar